Senin, 30 Desember 2013

Mudahnya Wanita Masuk Surga



Suatu ketika, Rasulullah saw menyampaikan pernyataan yang agak mengejutkan para sahabat di Madinah, baik laki-laki maupun wanita. Pernyataan yang mengejutkan itu adalah diantara wanita yang akan menjadi penghuni surga adalah isterinya Al Hathab.

Mendengar pernyataan Rasulullah saw, seluruh penduduk Madinah saling bertanya-tanya satu diantara lainnya.

Mereka amat heran, mengapa Rasulullah menyebutkan istri Al Hathab itu, apa sebenarnya keistimewaannya dibanding wanita-wanita lain?Karena mendapat banyak pertanyaan, isteri Al Hathab akhirnya menanggapi berita tentang dirinya.

“Suamiku adalah pencari kayu bakar di bukit, ia menjualnya ke pasar dan ia kembali dari pasar dengan membawa sesuatu yang kami butuhkan sekeluarga. Ia pulang tentu dalam keadaan letih dan lelah serta haus di tenggorokan yang sangat.”

“Aku menyadari betapa payah suamiku itu dalam mencari nafkah. Saat ia pulang ke rumah, sudah kusiapkan air yang dingin sebagai penyejuk dan penghilang rasa haus, makanan untuk menghilangkan rasa lapar juga sudah kuhidangkan, kusambut suamiku itu dengan berdiri, memakai pakaian yang indah dan rapi, tidak hanya itu, ia kusambut dengan segenap kerinduan seolah-olah lama ia tidak pulang.”

“Kuserahkan diriku kepadanya, kalau ia ingin beristirahat dan bersenang-senang kubantu dia dan bila ia menginginkan diri saya, kurebahkan diriku antara dua lengannya bagai anak kecil yang bersuka ria dengan ayahnya.

Detik - Detik Rasulullah Menghadapi Sakarotul Maut

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.


Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu,Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku,kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca,
Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.
Usman menghela nafas panjang
dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat didunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut, "kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,

Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku", "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya,
dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii,ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi... Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

***

Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau. Aamiin.


Sabtu, 28 Desember 2013

Macam - Macam Zina

1. Zina al-lamam

-Zina ain (zina mata) yaitu memandang lawan jenis dengan perasaan senang.

- Zina Qolbi (zina hati) yaitu memikirkan atau menghayalkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya.

- Zina Lisan (zina ucapan) yaitu membincangkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya

- Zina Yadin (zina tangan) yaitu memegang tubuh lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya

2. Zina Sebenarnya Al-Lamam (Zina Yang Sebenarnya)

- Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang telah bersuami istri, hukumannya adalah dirajam sampai mati.

- Zina gairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang belum bersuami istri, hukumannya adalah didera sebanyak 100X dengan menggunakan rotan.

Perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar yang berakibat akan mendapatkan sangsi yang berat bagi pelaku.

Hadist - Hadist Tentang Zina

Hadits 1

لا يحل دم امرئ مسلم ، يشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله ، إلا بإحدى ثلاث : النفس بالنفس ،والثيب الزاني ، والمفارق لدينه التارك للجماعة

Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang :
1. Pembunuh,
2. Orang yang sudah menikah lalu berzina,
3. Orang yang keluar dari Islam.(HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676)

Catatan : Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang di sini tidak terdapat pada semua orang.

Hadits 2

إن من أشراط الساعة :أن يرفع العلم ويثبت الجهل ، ويشرب الخمر ، ويظهر الزنا

“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan terhadap agama merajalela, banyak orang minum khamr, dan banyak orang yang berzina terang-terangan(HR. Bukhari no.80)

Hadits 3

ان رجلا من أسلم ، جاء النبي صلى الله عليه وسلم فاعترف بالزنا ، فأعرض عنه النبي صلى الله عليه وسلم حتى شهد على نفسه أربع مرات ، قال له النبي صلى الله عليه وسلم : ( أبك جنون) . قال : لا ، قال : ( آحصنت ) . قال : نعم ، فأمر بهفرجم بالمصلى ، فلما أذلقته الحجارة فر ، فأدرك فرجم حتى مات . فقال له النبي صلى الله عليه وسلم خيرا ، وصلى عليه

Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam, datang kepada Nabi Shallallahu’ alaihi Wasallam mengakui dirinya berbuat zina.
Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali. Kemudian beliau bertanya: Apakah engkau gila..?
Ia menjawab: ‘Tidak’.
Kemudian beliau bertanya lagi : ‘Apakah engkau pernah menikah..?
Ia menjawab: ‘Ya’.
Kemudian beliau memerintah agar lelaki tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan kepadanya, ia pun lari.
Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan hal yang baik tentangnya. Kemudian menshalatinya ” (HR. Bukhari no. 6820)

Hadits 4

لا يزني الزاني حين يزني وهو مؤمن

Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia berzina.
(HR. Bukhari no. 2475, Muslim no.57)

Hadits 5

تغريب الزاني سنة
Mengasingkan pezina itu sunnah.
(HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla , 8/349)

Hadits 6

قال أبو هريرة : الإيمان نزه فمن زنافارقه الإيمان ، فمن لام نفسه وراجع راجعه الإيمان

Abu Hurairah berkata : Iman itu suci. Orang yang berzina, iman meninggalkannya. Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya kembali. (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman)

Enam Perkara yang Menghapus Amal-Amal Kebaikan



Dalam kehidupan, tidak jarang kita melakukan kesalahan dan kekhilafan. Namun sadarkah bahwa dosa-dosa yang dilakukan ada beberapa yang dapat menghapus amal-amal kebaikan yang telah kita perbuat. Tentunya hal ini akan sangat merugikan, bahkan dapat menyebabkan kita tergolong pada orang yang ‘bangkrut’ di akhirat kelak. Berikut enam perkara yang dapat menghapus amal-amal baik:

1. Al istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain) sehingga lupa pada aib sendiri. Pepatah mengatakan “Kuman diseberang lautan tampak, sedangkan gajah dipelupuk mata tidak tampak.” Mengkritik dan membicarakan keburukan orang lain memang mengasyikan, namun dampaknya akan merugikan kita sendiri. Rasulullah Saw bersabda “jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka itu perkataan paling dusta, janganlah kamu memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain…” (HR. Mutaffaq’alaih dan Imam Malik)

2. Qaswatul qulub (hati yang keras) kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat.
3. Hubbun dunya (cinta mati terhadap dunia). Merasa hidupnya hanya di dunia saja, sehingga segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia dan lupa akan kehidupan akhirat.

4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya), jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa. Rasulullah saw sendiri telah memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada siapa saja yang tidak memiliki rasa malu untuk berbuat sesuka hatinya.

5. Thulul amal (panjang angan- angan), merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.

6. Dhulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti) perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut. Maksiat itu ibarat candu, nikmat namun sesungguhnya kenikmatan itu justru akan mencelakakan pelakunya. Tidak hanya mendapatkan balasan di dunia, pelaku maksiat juga akan mendapatkan azab dari Allah swt di akhirat kelak.

SUBHANALLAH

Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dalam kesabaran, dan memberikan kita segala pertolongan sehingga setiap persoalan yang kita hadapi selalu mendapatkan naungan dan kemudahan-Nya. Aamiin

 
Kopi Susu Rasa Coklat Blogger Template by Ipietoon Blogger Template